Permainan Bola Besar: Sejarah, Teknik Dasar, dan Aturannya
Permainan Bola Besar – Pada dasarnya, permainan bola besar adalah istilah yang merujuk pada olahraga berbasiskan penggunaan sebuah bola dengan ukuran besar. Grameds pasti sudah tahu dong apa saja olahraga yang menggunakan bola berukuran besar ini? Sebut saja ada sepak bola, basket, voli, hingga rugby. Permainan bola besar itu kebanyakan hanya dapat dimainkan oleh dua tim yang masing-masing memiliki beberapa anggota sebagai pemainnya.
Meskipun disebut dengan permainan, tetap saja hal tersebut memiliki sejarah dan aturan dasarnya, sebab sejatinya merupakan sebuah olahraga. Dari sekian banyaknya permainan bola besar ini, Grameds pasti sudah pernah mempelajarinya ketika masih duduk di bangku sekolah. Lalu sebenarnya, apa saja sih permainan bola besar itu? Bagaimana pula sejarah perkembangan dari permainan-permainan bola besar ini? Nah, supaya Grameds memahami akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!
Permainan Sepak Bola
Grameds pasti sudah tidak asing dengan permainan sepak bola ini, atau mungkin menggemari salah satu klub bola baik itu dari Indonesia maupun mancanegara? Permainan bola besar ini sangat populer, dengan dimainkan oleh sebelas orang dalam setiap regunya untuk “memperebutkan” bola dari lawan. Meskipun terlihat sederhana, permainan sepak bola ini juga harus dikuasai dengan adanya teknik-teknik dasar lho.
Sejarah Singkat Permainan Sepak Bola
Sebenarnya, sejarah akan terciptanya permainan bola besar yang satu ini belum jelas dari mana asalnya. Namun banyak spekulasi yang menyatakan bahwa sepak bola sudah dikenal sejak abad ke-2 Masehi, yakni pada masa Dinasti Han. Pada kala itu, masyarakat memiliki permainan yang disebut dengan Tsu Chu, yakni berupa menggiring bola kulit kemudian memasukkannya ke dalam jaring kecil. Namun ada juga yang beranggapan bahwa permainan sepak bola mulai berkembang di Inggris. Bangsa Inggris juga mengakui adanya perserikatan sepak bola pertama kali di dunia, dinamakan Football Association pada tahun 1863.
Kemudian, permainan bola besar ini semakin berkembang dan populer hingga akhirnya dibentuklah sebuah organisasi sepak bola dunia, yakni Federation International The Football Association (FIFA) pada tahun 1904. Atas saran dari Jules Rimet, seorang administrator sepak bola berkebangsaan Perancis, bahwa kejuaraan sepak bola dunia akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali dengan nama World Cup.
Sementara itu, kepopuleran permainan sepak bola hingga sampai di Indonesia. Pada tahun 1930, dibentuklah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta dengan jabatan ketuanya adalah Ir. Suratin Sastro Sugondo. Guna mengenang jasa Beliau, mulai tahun 1966 akan diselenggarakan kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja dengan nama Suratin Cup.
Teknik Dasar Permainan Sepak Bola
a) Menendang (Kicking)
Teknik dasar ini menjadi salah satu ciri khas dari permainan sepak bola. Tujuan utama dari menendang adalah untuk mengumpan dan menembaknya ke arah gawang lawan. Apabila dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, maka teknik menendang ini diklasifikasikan menjadi beberapa macam yakni:
- Menendang dengan kaki bagian dalam.
- Menendang dengan kaki bagian luar.
- Menendang dengan punggung kaki.
b) Menghentikan Bola (Stopping)
Penggunaan teknik dasar ini biasanya dilakukan bersamaan dengan teknik menendang. Tujuan dari teknik dasar ini adalah untuk mengontrol bola, yang mana termasuk juga pada upaya mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk melakukan teknik passing. Cara melakukan teknik ini tidak hanya dengan kaki saja, tetapi juga dapat dilakukan dengan dada, paha, perut, hingga kepala.
c) Menggiring Bola
Teknik ini sebenarnya berupa menendang putus-putus atau pelan dengan menggunakan kaki yang sama ketika tengah menendang bola. Tujuan dari teknik menggiring ini adalah untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan dari lawan.
Peraturan Permainan Sepak Bola
a) Ukuran Lapangan
- Panjang garis samping: 90-120 meter
- Lebar: 45-90 meter
- Jari-jari lingkaran tengah: 9,15 meter
- Daerah gawang: 18,3 x 5,5 meter
- Daerah penalti: 40,3 x 16,5 meter
- Jarak titik tendangan ketika melakukan hukuman penalti: 11 meter dari garis gawang
b) Ukuran Gawang
- Gawang dapat dibuat dari kayu atau besi dengan dicat warna putih.
- Tinggi gawang: 2,4 meter
- Lebar gawang: 7,3 meter
c) Bola
- Terbuat disarankan dari bahan kulit
- Keliling bola: 68-71 cm
- Tekanan udara: 0,60-0,070 atm
- Berat bola: 396-453 gram
d) Pelanggaran dan Tendangan Bebas
Tendangan bebas adalah sebuah tendangan yang dilakukan ketika tim lawan melakukan pelanggaran di luar kotak penalti, jika di dalam kotak penalti maka akan disebut dengan tendangan penalti. Tendangan bebas ini dapat disebut juga bentuk “hadiah” dari pelanggaran yang dilakukan oleh lawan. Tendangan bebas ini dapat diberikan jika tim lawan melakukan pelanggaran sebagai berikut:
- Menendang atau berusaha menendang lawan
- Menabrak lawan.
- Menarik anggota tubuh atau pakaian lawan.
- Melakukan tackling.
- Hand-ball
- dan lain sebagainya.
e) Jumlah Pemain
Jumlah pemain yang ada di lapangan sebanyak 11 orang untuk setiap tim. Kemudian 7 orang sebagai pemain cadangan, tetapi hanya 3 orang pemain saja yang bisa bermain dan ditempatkan di bangku cadangan, sisanya adalah pemain libero.
Permainan Bola Basket
Permainan bola basket kerap dianggap sebagai olahraga yang hanya bisa dimainkan oleh orang bertubuh tinggi saja sebab harus melompat ke arah ring. Padahal sebenarnya, semua orang bisa kok bermain bola basket ini. Bahkan di setiap sekolah jenjang apapun pasti terdapat tim basket yang mewakili sekolah ketika terdapat perlombaan.
Sejarah Permainan Bola Basket
Permainan basket ini ternyata diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga di sebuah perguruan tinggi di AS, bernama James Naismith pada tahun 1891. Pada kala itu, sedang dalam masa liburan musim dingin dan Beliau menciptakan permainan dengan berupa melemparkan bola dengan sasarannya adalah keranjang buah persik. Kemudian, permainan tersebut justru dimainkan oleh banyak orang dan semakin populer.
Permainan bola basket berkembang pesat di seluruh dunia hingga pada tahun 1925, permainan bola basket dipertandingkan di Olimpiade Perancis. atas prakarsa Dr. Elmer Beny, dibentuklah federasi sepak bola Internasional yakni Federation International de Basketball Amateur (FIBA). Kemudian, permainan bola besar ini masuk ke Nusantara melalui para perantau asal China dan berkembang sangat populer. Pada tahun 1951, dibentuklah Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dan hingga saat ini telah menjadi bagian dari FIBA.
Teknik Dasar
a) Melempar (Passing) dan Menangkap (Catching)
Teknik dasar passing dan catching ini berarti adalah teknik dasar yang harus dilakukan secara bergantian, terutama bagi para pemula teknik dasar tersebut harus dipelajari secara baik. Ingat ya Grameds bahwa kemampuan teknik mengoper dan menangkap ini harus sama baiknya, tidak boleh hanya mahir sebagian saja.
Dalam passing terdapat beberapa teknik yaitu:
- Chest Pass (operan setinggi dada): operan dimulai dengan memegang bola tepat di depan dada, kemudian dilemparkan ke arah lurus menggunakan telapak tangan arah luar.
- Bounce Pass (operan pantul): hampir sama dengan Chest Pass, hanya sama dilemparkan ke arah lantai. Usahakan titik pantulnya berada di ¾ jarak dari pengoper bola.
- Overhead Pass (operan di atas kepala): operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas kepala. Penerima bola juga menangkapnya dengan posisi tangan di atas kepala.
- Baseball Pass: operan dilakukan di atas atau belakang kepala. Tujuannya supaya passing dapat melambung dan melewati lawan.
- Behind The Back Pass: Teknik ini cukup sulit untuk dilakukan oleh pemula, sehingga membutuhkan banyak latihan. Keunggulan dari teknik adalah supaya lawan tidak mengetahui sasaran yang hendak dituju.
b) Dribbling (Menggiring)
Teknik ini berupa gerakan memantul-mantulkan bola dengan satu tangan terbaik, baik di tempat yang sama maupun ke segala arah. Teknik ini juga dapat dilakukan secara rendah, tinggi, dan campuran. Terdapat beberapa macam teknik dribble, yakni:
- Change of Pace Dribble: penggunaan teknik paling umum dilakukan dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berpikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
- Low or Control Dribble: digunakan untuk menjaga bola supaya tetap rendah dan terkontrol. Teknik dribble ini menggunakan telapak tangan yang diusahakan tetap berada di atas bola.
- High or Speed Dribble: biasanya digunakan ketika berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya bersama bola. Tangan yang digunakan untuk men-dribble tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola.
- Crossover Dribble: berupa gerakan memindahkan bola dari tangan satu ke arah tangan lainnya, biasanya untuk memperdaya pemain bertahan. Namun teknik dribble ini berpeluang tercurinya bola oleh lawan sebab posisi bola tidak terjaga.
- Behind The Back Dribble: berupa bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi lainnya dengan mengayunkan di belakang tubuh.
- Between The Legs Dribble: berupa memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain melewati sela kaki secara cepat.
- Spin Dribble: digunakan untuk mengganti arah dengan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan lainnya ketika tengah dijaga dengan ketat. Dalam teknik ini, caranya adalah dengan mendorong bola ke arah lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
c) Shooting (Menembak Bola Ke Arah Keranjang)
Terdapat beberapa teknik dalam shooting, yakni:
- Set Shoot: biasanya dilakukan saat lemparan bebas dengan tanpa adanya rintangan dari pihak lawan.
- Lay-Up Shoot: dilakukan pada jarak beberapa langkah dari ring, kemudian penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke arah atas untuk menembakkan bola ke arah keranjang.
- Jump Shoot: dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertikal penembak. Biasanya dilakukan ketika pemain tidak dapat mendekati keranjang.
d) Pivot (Cara Berputar)
Teknik dasar ini berupa gerakan memutar badan dengan menggunakan salah satu kaki terkuat sebagai poros putarannya. Terdapat tiga gerakan alternatif, yakni:
- Pivot kemudian dribble (membawa bola)
- Pivot kemudian passing (melempar bola)
- Pivot kemudian shooting (menembakkan bola)
e) Jump Stop
Yakni berupa gerakan berhenti secara terkendali menggunakan dua kaki. Teknik ini dapat juga digunakan oleh pemain penyerang untuk memantapkan kakinya ketika tengah melakukan pivot supaya dapat mempertahankan keseimbangan tubuh.
f) Rebound
Yakni ketika seorang pemain berhasil mendapatkan bola yang terpantul hasil dari ketidakberhasilannya masuk ke keranjang, yang sebelumnya telah ditembakkan oleh pemain lain. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan rebound ini, yakni make contact, box out, dan jump to the ball.
Peraturan
a) Ukuran Lapangan
- Bentuk: persegi panjang
- Panjang: 28 meter
- Lebar: 15 meter
- Tebal garis samping dan garis pendek: 5 cm
b) Papan Pantul dan Keranjang
- Papan pantul terbuat dari kayu
- Panjang: 180 cm
- Lebar: 120 cm
- Tinggi: 2,75 cm
- Keranjang terbuat dari besi yang melingkar dan diberi jala
- Ring besi dengan garis tengah: 45 cm
- Panjang jaring-jaring pada keranjang: 40 cm
c) Bola
- Keliling: 75-78 cm
- Berat: 600-650 gram
Permainan Bola Voli
Sejarah Permainan Bola Voli
Permainan bola besar berupa voli ini berasal dari Amerika Serikat dengan penciptanya adalah William G. Morgan pada tahun 1895. Awalnya, permainan bola voli ini bernama “Mintonette” yang mana pola permainannya justru lebih mirip dengan badminton. Pada permainan Mintonette ini jumlah pemainnya tidak terbatas sebab tujuannya hanya semata-mata untuk mengembangkan kesegaran dan kebugaran jasmani saja.
Kemudian, permainan tersebut berkembang hingga berubah nama menjadi Volleyball yang berarti mem-voli bola secara bergantian. Bahkan ketika terjadi Perang Dunia II, permainan ini semakin menyebar ke seluruh dunia terutama di wilayah Eropa dan Asia. Sayangnya, setelah Perang Dunia II usai, permainan ini justru menurun popularitasnya di wilayah AS, sementara di wilayah Eropa Timur dan Asia berkembang semakin cepat.
Pada sekitar tahun 1928, permainan ini baru masuk ke Nusantara yang mana disebarkan oleh tentara Belanda. Hingga kemudian pada 22 Januari 1945, dibentuklah Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan di Yogyakarta.
Teknik Dasar
a) Service
- Service bawah: pemain melakukan pukulan dengan satu tangan di bawah atau sejajar pada pinggang supaya bola dapat melewati net. Teknik ini sering digunakan oleh pemain pemula dan pemain wanita, sebab merupakan teknik dasar paling mudah.
- Service atas: pemain melambungkan bola ke arah atas kepala pemain sebelumnya akhirnya dipukul hingga dapat melewati net. Tujuan dari teknik ini adalah membuat bola menukik tajam ke bidang lawan. Penggunaan teknik ini membutuhkan skill yang lebih tinggi dibandingkan dengan service bawah.
b) Passing
- Passing Atas: yakni dengan menggunakan ujung jari-jemari saat bola datang ke arah pemain setinggi bahu atau lebih. Tujuan dari teknik ini adalah untuk membangun serangan sehingga rekan satu tim dapat melakukan teknik spike atau smash.
- Passing Bawah: yakni dengan sikap tubuh setengah jongkok, lutut ditekuk, dan kedua tangan dirapatkan secara lurus. Biasanya, teknik ini digunakan ketika arah bola datang setinggi di atas paha.
c) Spike atau Smash
Spike adalah teknik yang berupa pukulan dengan keras yang mana merupakan salah satu jenis serangan. Sementara smash adalah serangan dari depan dengan cara memukul bola sekeras-kerasnya.
d) Blocking
Dilakukan dengan cara mengangkat lengan setinggi mungkin di atas jaring, demi menghalangi datangnya bola yang dipukul oleh musuh. Dapat dibilang teknik dasar ini dilakukan di depan net.
Peraturan
a) Lapangan
- Panjang: 18 meter
- Lebar: 9 meter
b) Net
- Panjang: 9,50 meter
- Lebar: 1,00 meter
- Mata net: 10 cm
c) Bola
- Berat: 250-280 gram
- Keliling: 65-70 cm
d) Jumlah Pemain
Jumlah pemain yang turun ke lapangan adalah 6 orang untuk setiap tim, ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan pemain libero.
Permainan Rugby
Sejarah Singkat Permainan Rugby
Pada tahun 1823, terdapat seorang pemuda berasal dari Inggris bernama William Webb Ellis yang tiba-tiba memegang bola dan lantas membawanya lari menuju garis gawang. Hal tersebut langsung menjadi inovasi dari permainan sepak bola dan kemudian dimodifikasi oleh Universitas Cambridge. Atas adanya hal tersebut, rugby berkembang sebagai permainan bola besar yang menjadi bagian dari cabang olahraga.
Permainan bola besar ini semakin populer pada tahun 1871 hingga kemudian terbentuklah berbagai peraturan resmi. Pada tahun 1895, dibentuklah federasi bola rugby bernama The Rugby League yang kemudian berkembang ke seluruh dunia.
Teknik Dasar
a) Berlari
Sebenarnya, teknik dasar berlari ini menjadi keterampilan untuk semua olahraga jenis apapun, salah satunya ada rugby ini. Melalui teknik berlari, nantinya dapat membantu pemain dalam menyerang atau bertahan.
b) Mengoper Bola
Yakni berupa bola dilempar dengan posisi tangan berada di bawah bahu. Kebanyakan operan yang dilakukan di pertandingan rugby, membuat bola berputar hingga cukup mudah untuk ditangkap oleh pemain satu tim.
c) Menangkap Bola
Yakni menangkap bola yang telah dilempar ke udara. Dalam permainan bola rugby, teknik ini juga penting sebab dapat berguna untuk menyerang atau bertahan.
d) Menendang Bola
Dalam olahraga rugby, teknik ini berguna sebagai penanda bahwa pertandingan sudah dimulai hingga mencetak skor. Teknik menendang ini berbeda ya dengan teknik menendang dalam permainan sepak bola.
e) Menekel Lawan
Teknik ini digunakan untuk menghentikan dan mencegah lawan dalam hal mencetak skor. Yakni dilakukan dengan melingkarkan tangan ke pinggang dan kemudian menarik tubuh lawan ke arah tanah. Meskipun teknik ini memiliki fungsinya, tetapi perlu kehati-hatian saat melakukannya supaya tidak terjadi cidera.
Peraturan
a) Lapangan
- Panjang: 94-100 meter
- Lebar: 68-70 meter
- Panjang garis try: 10-22 meter
b) Gawang
- Lebar: 5,6 meter
- Tinggi mistar: 3 meter
- Tinggi tiang gawang di atas mistar: 3,4 meter
c) Skor
- Try: 5 angka, jika bola mendarat melebihi garis gawang lawan.
- Penalti: 3 angka, nantinya tim boleh menendang bola ke arah gawang.
- Drop Goal: 3 angka.
d) Bola
- Panjang: 280-300 mm
- Lingkar: 740-770 mm
- Berat: 410-460 gram
Nah, itulah ulasan mengenai permainan bola besar. Sebenarnya, masih banyak lagi olahraga yang termasuk dalam permainan bola besar ini, sebut saja permainan futsal, permainan polo air, permainan bowling, dan masih banyak lagi. Apakah Grameds sering memainkan salah satu permainan bola besar ini?
Baca Juga!
- Pengertian dan Macam-Macam Olahraga Atletik
- Peraturan Dalam Olahraga Bola Voli
- 7 Jenis Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga
- Pengertian Olahraga Renang
- Mengenal Peraturan Dalam Olahraga Sepak Bola, Apa Saja?
- Lamanya Permainan Bola Basket
- Pengertian dan Manfaat dari Yoga
- Cara Mendarat yang Benar Dalam Lompat Jauh
- Pengertian Keseimbangan Statis
- Peraturan Dalam Olahraga Bola Basket
- Sejarah dan Teknik Dasar Dalam Tenis Meja
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien
0 komentar:
Posting Komentar